Selasa, 15 November 2011

Warisan Islam di China

Etnik Hui adalah salah satu etnik di China yang merupakan pemeluk agama Islam. Komunitas Hui tinggal di Ningxia, yang menjadi daerah otonom sejak tahun 1958. Meskipun jumlahnya hanya 2,25 juta jiwa dari 6,3 juta penduduk Ningxia, tetapi Hui adalah etnik mayoritas.
Di Ningxia, sedikitnya dihuni oleh 35 etnik. Di pedesaan, Hui mendominasi dalam penyebaran penduduk. Karena itu, warna dan kehidupan Islam lebih terasa di desa-desa.
Persinggungan etnik Hui dengan Islam sudah terjadi ratusan tahun lampau. Bahkan salah satu masjid tua di Ningxia berusia hampir 500 tahun, yaitu masjid Najiahu di Yongning, arah selatan Yinchuan, ibu kota Ningxia, sekitar 30-40 menit perjalanan menggunakan kendaraan.
Warisan Islam etnik Hui itu bisa diamati di Taman Budaya Hui di Yongning. Pusat budaya ini dapat dicapai hanya beberapa puluh menit dari masjid Najiahu. Di areal taman budaya yang cukup luas itu terdapat museum yang memiliki koleksi artefak sejarah etnik Hui dan persinggungannya dengan bangsa Arab.
Ada pakaian muslim, keramik, makanan lokal, sistem perdagangan dan pertanian Islam, AlQuran, alas untuk membaca AlQuran, dan lain-lain.
Alisha, pemandu di museum itu menjelaskan ada AlQuran berusia tua. Dia juga menjelaskan soal komunikasi dan transaksi antara orang Hui dan Arab, antara lain sejak masa jalur sutra. Hal itu didukung pula dengan diorama dan peta penjelajahan bangsa China.
Bahkan ada juga peta jelajah Laksamana Cheng Ho. Di areal seluas 7.000 meter persegi itu juga terdapat masjid besar yang memiliki arsitektur dan ornamen yang indah, penginapan, dan tentu saja restoran dan toko penjualan suvenir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar